SEMANGKOK MIE
Suatu hari, ada
seorang anak yang pulang dari sekolah. Jarak antara rumahnya ke sekolah tidak terlalu
jauh. Dia setiap harinya naik sepeda. Tapi, karena sepedanya sedang rusak dan
sedang diperbaiki, ia terpaksa harus jalan kaki.
Ditengah perjalanan ia bertemu dengan salah satu temannya. Ia pun mengajak anak tersebut bermain. Tanpa berfikir panjang ia menerima ajakan salah satu temannya tesebut. Setelah permainanya usai ia lantas pulang.
Ditengah perjalanan ia bertemu dengan salah satu temannya. Ia pun mengajak anak tersebut bermain. Tanpa berfikir panjang ia menerima ajakan salah satu temannya tesebut. Setelah permainanya usai ia lantas pulang.
Sesampainya dirumah, ia langsung diomeli sama ibunya. Karena
ia tidak tau waktu. Setelah kejadian tersebut ia disuruh ganti baju. Anak
tersebut pun mematuhi perintahnya.
Sesudah anak itu ganti baju, ia lari-lari diseketar dapur. Saat sedang berlari, dia tidak sengaja menabrak ibunya. Ibunya lantas marah-marah. Setelah dimarahi habis-habisan ia pergi keluar rumah. Dia berjalan terus sambil berkata didalam hatinya bahwa ibunya tidak sayang lagi kepadanya.
Saat berjalan, perutnya tiba-tiba berbunyi. Ia merasa kelaparan. Saat itu ia melihat seorang ibu sedang makan mie bersama anaknya. Ia melihati terus ibu itu. Tiba-tiba, ibu itu memanggilnya dan menyurunya makan bersama-sama disitu.
Tanpa berfikir panjang anak itupun menghampirinya dan makan bersama-sama. Saat selesai makan ia berkata kepada ibu tersebut “ibu baik sekali kepadaku, tidak seperti ibuku.... dia tidak sayang lagi kepadaku. Aku selalu saja dimarahin." Dia berkata sambil mukanya cemberut.
Sesudah anak itu ganti baju, ia lari-lari diseketar dapur. Saat sedang berlari, dia tidak sengaja menabrak ibunya. Ibunya lantas marah-marah. Setelah dimarahi habis-habisan ia pergi keluar rumah. Dia berjalan terus sambil berkata didalam hatinya bahwa ibunya tidak sayang lagi kepadanya.
Saat berjalan, perutnya tiba-tiba berbunyi. Ia merasa kelaparan. Saat itu ia melihat seorang ibu sedang makan mie bersama anaknya. Ia melihati terus ibu itu. Tiba-tiba, ibu itu memanggilnya dan menyurunya makan bersama-sama disitu.
Tanpa berfikir panjang anak itupun menghampirinya dan makan bersama-sama. Saat selesai makan ia berkata kepada ibu tersebut “ibu baik sekali kepadaku, tidak seperti ibuku.... dia tidak sayang lagi kepadaku. Aku selalu saja dimarahin." Dia berkata sambil mukanya cemberut.
Ibu itupun
menjawab "kamu tidak boleh berkata seperti itu. Bagaimanapun juga itukan
ibumu, dia yang merawatmu dari kecil sampai kamu jadi sebesar ini. Kamu bilang
ibu baik gara-gara ibu memberi kamu semangkok mie ini... kamu salah ! ibu hanya
bisa memberi hari ini saja tapi ibumu... ? dia memberi makan kamu setiap
hari."
Anak itupun
terdiam sambil menyesali perbuatanya. Setelah mendengarkan nasehat ibu itu ia
berpamitan pulang.
Sesampainya
dirumah ia langsung mencari ibunya, kemudian dia memeluknya sambil meminta
maaf karena telah membuat ibunya marah. Ibunya lalu berkata "iya ibu maafkan, tapi lain kali jangan diulangi
lagi ya...!"
"iya
bu...!" ia berkata sambil menyesali perbuatanya.